Reuni bersama teman-teman di organisasi HOTLINE SERVICE BERSAMA (HSB) sambil memberikan materi. Heboh, menyenangkan, bahkan mengharukan, semua bercampur menjadi satu ... karena belasan tahun tak jumpa. Itulah sekilas gambaran situasi disana dalam acara penyegaran dan temu relawan yang dilaksanakan pada sabtu, 8 Desember 2007, bertempat di Puri bersama Jl. Radio III Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Materi yang di bawakan oleh Bapak Dedi Dwitagama adalah NARKOBA sebagai bekal untuk para konselor agar lebih siap dalam melayani, khususnya kasus yang berkaitan dengan masalah Narkoba, maklum narkoba di Indonesia semakin marak di kalangan masyarakat maupun pejabat. Apa sih kegiatan HSB bagi masyarakat? HSB merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM yang memberikan pelayanan konseling melalui telepon tanpa dipungut biaya, berdiri sejak tahun 1971 dimana Ibu Des Alwi sebagai pendiri ... konselornya terdiri dari berbagai latar belakang, tanpa bedakan status sosial, budaya, ekonomi dan sosial, juga agama ... Sebagai konselor, mereka siap membantu anda untuk mendengarkan keluh, kesah, ataupun senang sebagai sahabat anda. Anda perlu teman bicara, silahkan hubungi Hotline Service Bersama di tel 021
Teks & Foto: Omen
Sunday, December 23, 2007
Bicara Narkoba di Hotline Service Bersama
Label: Narkoba
Friday, December 07, 2007
Narkoba VS Iman
Dari tahun ke tahun, kasus narkoba terus meningkat. Dari catatan BNN (Badan Narkotika Nasional) bila pada tahun 2004 kasus narkoba sebanyak 8.409 kasus, maka pada tahun 2004 berlipat menjadi 17.355 kasus.
Mengapa narkoba terus meningkat?
Ternyata barang haram ini meminjam istilah komedian Cici Tegal, bukan barangnya yang enak, tapi duitnya juga enak menjadi sebuah industri yang menjanjikan. Bayangkan, untuk wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) saja, peredaran uang yang terkait dengan narkoba setiap harinya tak kurang dari Rp 10 miliar!
Yang mencengangkan, saat ini tak kurang dari 8.000 siswa SD menjadi pengguna narkoba. Bahkan, dari data yang dikeluarkan BNN belum lama ini, dalam lima tahun terakhir, jumlah pengguna narkoba dari kalangan pekerja swasta cukup mencolok. Tahun 2001, penguna narkoba dari pekerja swasta sebanyak 1.228 orang, tahun 2006 melonjak tajam hingga 13.914 orang. Pengguna di kalangan buruh, tahun 2001 sebanyak 833 orang, tahun 2006 melonjak menjadi 4.675 orang. Narkoba juga menembus ke berbagai profesi tanpa batas hingga ke kalangan aparat Polri dan TNI, meskipun jumlahnya tak sebanyak pekerja swasta.
Yang sangat mengerikan, seperti diungkapkan Menpora Adhyaksa Dault, setiap tahunnya 15 ribu warga Indonesia tewas menjadi korban narkoba. Kalau dihitung rata-rata sehari sekitar 40 orang. Jadi, betapa seriusnya, kalau setiap tahun harus jatuh korban 15 ribu orang, yang setiap harinya 40 orang meninggal karena narkoba,'' ungkapnya kepada Republika, Senin (3/12).
Peredaran narkoba juga terjadi tak hanya di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Bahkan hingga ke pelosok daerah dan luar Jawa. Ketua Badan Narkotika Propinsi (BNP) Kalimantan Selatan, HM Rosehan NB. Mengatakan, narkoba sudah merasuk hingga ke desa-desa. Harus ada kemauan dari masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba, ujarnya. Sosialisasi dan imbauan, kata dia menjadi percuma tanpa keterlibatan masyarakat.
Ia mencontohkan dana yang dianggarkan Pemda Kalsel untuk penanggulangan narkoba sebasar Rp 600 juta. Dana itu, kata dia, hanya terserap untuk penyuluhan dan inspeksi mendadak. Masyarakat mau tidak mau memang harus terlibat, ujarnya. Namun para publik figur, yang semestinya menjadi contoh, juga banyak yang tumbang karena narkoba. Kasus terakhir menimpa aktor gaek Roy Marten yang digiring ke jeruji besi untuk kedua kalinya dalam kurun hanya delapan bulan.
Pendapat yang menyebut dunia seni dekat dengan narkoba dimentahkan oleh musisi dan pencipta lagu asal Bandung Dwiki Dharmawan. Menurut pentolan di Krakatau Band ini, narkoba sama sekali tidak bisa mendorong kreativitas musisi atau seniman. Malah sebaliknya, ''Seorang musisi akan mengalami disorientasi, hilang tempo, tidak konsisten, atau hilang kontrol emosional dan menyanyi akan fals,'' tegas Dwiki yang belum lama ini sukses menggelar konser Menembus Batas.
Sutradara dan bintang sinetron Para Pencari Tuhan Dedi Mizwar juga membantah jika narkoba bisa mendorong seniman melahirkan karya yang baik. ''Bagaimana mungkin seorang seniman dan musisi bisa membuat karya yang baik, kalau urat syarafnya putus gara-gara narkoba, ujarnya.
Dalam pandangan Ketua umum IKADI (Ikatan Dai Indonesia) Prof Dr Ahmad satori Ismail mengatakan masalah narkoba dan minuman keras, sudah ada sejak dulu. Penyebabnya antara lain karena kekosongan jiwa dan harta yang banyak. ''Memang banyak faktor hingga munculnya kecanduan terhadap narkoba. Salah satunya adalah kekeringan iman, ujarnya. Jadi sebelum gerilyawan narkoba menyambangi rumah-rumah kita, mari kita siapkan bentengnya: keimanan!
Source: Republika
Image: Kompas
Thursday, December 06, 2007
Tugas DIKMENTI DKI Jakarta
Kamis, 06 Desember 2007. Amanat yang tak terduga, pertama kalinya diberi tugas oleh kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta melalui Kasubdis Pendidikan Tinggi Bapak H. Abdul Hamid yang dipromosikan oleh Guru SMA Saya (kandidat Doktor Pendidikan) Bapak H. Didi Supriyadi yang menjadi salah satu Kasi di Subdis Dikti Dinas Dikmenti DKI Jakarta. Untuk mempersentasikan PETA RESPON SEBARAN HIV & AIDS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV & AIDS LEWAT JALUR INSTITUSI SEKOLAH
dalam acara Workshop Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS dan Narkoba dengan pendekatan Peer Education di SMA Wilayah Jakarta Selatan Gedung PKBI Hang Jebat Jakarta Selatan, Peserta Guru BK SMA di wilayah Jakarta Selatan. Pk. 09.30 wib waktu persentasi di mulai, bicara mengenai Peta Respon Sebaran HIV & AIDS....! Dah.... banyak kali yaaa yang tahu, seperti halnya Narkoba, tak ada RT yang bebas Narkoba, mungkin jika di survey, hampir semua RT di Jakarta ada pengidap HIV, karena pengguna jarum suntik yang makin menggila ...
Masalah ini sudah berakar dan berlumut, hingga tidak gampang untuk mengatasinya. Pemerintah memfokuskan pencegahan dan penanggulangannya melalui jalur Institusi Sekolah. Saya amat setuju, karena pelajar adalah aset negara yang tak terhingga harganya. Mudah-mudahan para guru lebih bersemangat dan berinovasi dalam mengurangi orang-orang yang merespon HIV & AIDS.
By Omen
Saturday, December 01, 2007
Resume IASTP Work place Indonesia Timur
Setelah menjalani kegiatan Pelatihan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan kerja yang dilangsungkan di wilayah Indonesia Timur, yaitu; Ternate-Maluku Utara, Mataram-Nusa Tenggara Barat, dan Jayapura-Papua dimana masing-masing berlangsung dua kali dengan peserta setiap kegiatan berjumlah 20 orang karyawan instansi pemerintah negeri dan swasta, ada beberapa catatan yang Saya kenang, yaitu:
1. Antusiasme peserta di semua wilayah sangat terasa, tercermin dari semangat mereka merespon materi dan tugas-tugas yang diberikan
2. Pengetahuan peserta mengenai masalah Narkoba dan hal-hal yang berkaitan dengan itu masih sangat kurang.
3. Merokok di tempat kerja menjadi masalah yang menonjol dan dirasa perlu dilakukan intervensi, sehingga mayoritas peserta membuat rencana aksi tindal lanjut berhubungan dengan masalah itu
Image: http://me-nie.blogspot.com