Presentasi tentang efek Narkoba terhadap otak dan tubuh manusia, lalu disandingkan dengan pandangan Agama Islam berkaitan dengan Narkoba Saya sajikan di kegiatan Pekan Maulid Nabi Muhammad SAW Masjid Daarul Muttaqien Komplek Depag Cengkareng Jakarta Barat, Jumat 21 Maret 2008 setelah sholat jumat, dihadiri jamaah yang tinggal di sekitar Masjid, berusia balita hingga opa-opa.
Fokus pada bagaimana cara kerja Narkoba yang merusak sistem dan sruktur otak dengan bantuan slide dari NIDA (National Institut on Drug Abuse) Maryland USA dan film dari training Saya di Jepang plus film publikasi BNN. Jamaah Masjid serius menyimak, pertanyaan tajam menghujam.
Ada hal menarik yang Saya tangkap dari kegiatan yang dikomandoi oleh Pak Hasan (Pengurus Masjid Daarul Muttaqien), terlihat sekali jamaah begitu mengandalkan dan mengharapkan aparat atau pemerintah untuk musnahkan peredaran gelap atau penyalahgunaan Narkoba, mereka seperti lemah tak berdaya, padahal sesungguhnya benteng dan kekuatan menolak Narkoba harus datang dari rumahdengan Ayah sebagai kepala keluarga … Saya berharap setelah mereka paham tentang cara kerja otak dan modus kerja Narkoba di otak dan tubuh manusia, tumbuh kekuatan untuk “mendekap” anggota keluarga agar terhindar dari masalah Narkoba, misalnya tak memberi contoh kecanduan rokok didepan anak-anaknya … karena rokok adalah pintu gerbang penyalahgunaan Narkoba.
Padahal banyak contoh dimana massa yang muak terhadap perkelahian antar pelajar disekitar tempat tinggalnya bereaksi sangat keras ketika gerombolan berseragam itu tawuran dan akibatnya kini mereka tak berani tawuran disekitar lokasi itu. Ada juga massa yang menggrebek Bandar Narkoba atau judi di wilayahnya, memberi hadiah “ala kadarnya” yang membuat ada darah mengalir, lalu diserahkan ke polisi. Bahkan kasus terakhir, pengiriman jaringan shabu digagalkan oleh kcurigaan satpam komplek perumahan yang berbatasan dengan laut, …intinya, masyarakat bisa menyusun kekuatan amankan wilayah dan keluarga dari masalah yang akan mengancam kehidupan … bukankah ada jargon “BERSAMA KITA BISA” :D
Terima kasih Pak Hasan yang berkali-kali kontak Saya untuk memastikan kehadiran Saya, Pak Zulkifli atas perkenan pinjamkan LCD Projektor dan screen, juga Pak Ketua RT yang guru di sebuah SD di Cengkareng dan pengurus Masjid Daarul Muttaqien, mari terus berjuang saudaraku.
Cerita dibalik presentasi silahkan klik disini
Sunday, March 23, 2008
Penyuluhan Narkoba di Daarul Muttaqien Cengkareng
Label: Narkoba
Wednesday, March 19, 2008
Wartawan Narkoba
Pemberitaan Media Massa pada akhirnya diharapkan mampu memberikan pencerahan kepada penduduk negeri sehingga dapat memberikan sumber energi untuk kehidupan yang lebih sejahtera.
Anda bisa bayangkan apa yang ada pada fikiran pembaca jika membaca betapa besarnya keuntungan menjual atau mengedarkan Narkoba ... harga pergramnya sekian ratus ribu, dalam sehari bisa menjual sekian gram ... dengan keuntungan per gramnya sekian ... berarti dalam sehari penghasilan pengedar itu sekian ...... rupiah.
Untuk orang yang sedang kesulitan hidup, pekerjaan tak kunjung didapat, sementara anak istri menunggu diberi makan dan sandang pangan ... berita di atas mendorong ybs memasuki bisnis yang menghancurkan generasi muda.
Peran jurnalis media TV, Radio, Majalah, Tabloid, harian dan lainnya sangat besar agar pola fikir masyarakat berada pada jalur yang benar dan mendorong terciptanya masyarakat yang bebas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.
Saya mendapat kesempatan sharing dengan teman-teman jurnalis berbagai media dari seluruh Indonesia bagaimana mengkomunikasikan masalah Narkoba kepada masyarakat agar tercipta suasana yang kondusif untuk mengurangi persoalan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba di Fasilitas Rehabilitasi Penyalahgunan Narkoba di Lido Sikabumi, Senin 17 Maret 2008. Pesertanya lebih kurang seratus orang. Kegiatannya bertajuk Pemantapan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap NArkoba (P4GN) bagi wartawan media cetak, penyiar radio pemerintah dan swasta, serta reporter TV.
Suasananya sangat bergairah ... pendapat, ide dan model pemberitaan yang baik dan kurang baik bergantian diuangkap ... dengan iringan tepuk tangan apresiasi teman yang tampil dan dialog yang menyegarkan ... selamat berjuang teman-teman, Saya berharap beberapa tahun ke depan Saya jumpa lagi dengan Anda dimana posisi Anda sudah selevel Karni Ilyas yang berkali-kali berpindah media tentu dengan nilai transfer yang tak kecil ... bravo jurnalis-jurnalis muda Indonesia
Label: CURRICULUM VITAE, dwitagama, Komunikasi, Narkoba
Sunday, March 16, 2008
1,1 juta pelajar NARKOBIS
Siapakah yang terbanyak menjadi korban penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya atau narkoba di Indonesia? Dari total 3,2 juta korban penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya atau narkoba di Indonesia, sekitar 1,1 juta di antaranya adalah pelajar. Karena itu, upaya mengatasi perkembangan peredaran narkoba di lingkungan sekolah dan kampus sangatlah mendesak.
Demikian diungkapkan Kepala Pusat Pencegahan Badan Narkotika Nasional
Mudji Waluyo, Kamis (13/3) di Bandung. Menurut Mudji, berdasarkan
penelitian Badan Narkotika Nasional, narkoba telah beredar di sebagian
besar wilayah di Indonesia, termasuk di luar perkotaan.
”Yang paling menggelisahkan, persentase jumlah penyalahgunaan narkoba
pada kelompok pelajar dan mahasiswa sebesar 3,9 persen. Dengan
demikian, sekitar empat dari 100 penyalah guna narkoba adalah pelajar
dan mahasiswa,” tutur Mudji.
Sumber: http://www.kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.xml.2008.03.14.00512876&channel=2&mn=156&idx=156
Image: static.twoday.net
Mudji mengatakan, melihat banyaknya korban narkoba, baik kalangan
pelajar maupun mahasiswa, pencegahan peredaran narkoba di lingkungan
sekolah dan kampus harus dilakukan segera dan seefektif mungkin.
”Pihak sekolah, antara lain guru dan dosen, harus turut menerapkan
pola hidup sehat serta melakukan pengawasan efektif,” ujarnya.
Menurut Mudji, pola hidup sehat di lingkungan sekolah dan kampus
antara lain bisa dilakukan dengan melakukan program Usaha Kesehatan
Sekolah dan Unit Kegiatan Mahasiswa antinarkoba, serta parenting
skills atau keterampilan pendampingan kepada para pengajar dan dosen
di lingkungan perguruan tinggi. (A01)
Label: Narkoba
Sunday, March 09, 2008
IT di Konferensi PGRI
Di Konfrensi Kerja PGRI Jakarta Pusat akhir Februari 2008, Saya datang sebagai panitia, tugasnya siapkan sertifikat dan yang berkaitan dengan persidangan plus dokumentasi, Saya ambil posisi di meja paling belakang pojok kanan untuk bekerja sambil dengar perkembangan konferensi ... Notebook, printer, kamera plus modem temani saya, karena ternyata ada beberapa permintaan kiriman file by internet. Ternyata Ketua Panitia Konferensi,Bapak Drs.H.Sjafruddin, MM, Kepala SMP Negeri 10 Jakarta meminta Saya paparkan tentang pentingya IT bagi Kepala Sekolah
Rupanya mayoritas peserta saat itu adalah Kepala SD Negeri di Jakarta Pusat, Saya ungkapkan betapa pentingnya penguasaan IT buat mereka, Saya beri contoh tentang hal sederhana yang sedang mereka butuhkan, mencari data NISN siswa mereka,dalam waktu singkat hitungn menit data itu berhasil diperoleh tanpa harus bepergian kemana-mana ... bahkan data SD di pelosok negeri bisa kita lihat tanpa harus bertanya pada Kepala SD itu ... penggunaan IT untuk penyajian materi pelajaran jadi lebih menarik juga saya beri contohnya ... hingga tren Dinas Dikdas menuju penerapan berbagai standar yang sulit berkelit dari IT.
Responnya, manis sekali ... pertanyaan menghujam tak henti ... berlanjut hingga sessi selesai bahkan saat sebagai peserta tertelap Saya masih melayani permintaan akses informasi dari negeri yang jauh ... selamat terbuka wawasan para Kepala Sekolah Dasar ... semoga jumpa kita bermanfaat
Label: Education